Unfriend dan Blokir Teman Munafik di Facebook?

Unfriend dan Blokir Teman Munafik di Facebook?

Terkait persoalan Pak Ahok yang menistakan Al-Qur'an dan ulama, ada terbagi beberapa kelompok orang menyikapinya:

  • Marah, menuntut Pak Ahok agar diadili. Ini adalah sikap yang wajar bagi seorang mukmin.
  • Membela Pak Ahok, karena diduga bahwa Pak Ahok tidak melakukan penistaan. Bahkan mem-bully para penuntut. Saya menyebut ini golongan orang munafik.
  • Diam saja. Belum diketahui kejelasannya, apakah marah dalam hati saja, atau cuek, atau apa.
Sehemat yang saya amati, sebagian besar orang-orang yang marah menuntut Pak Ahok diadili itu, mendukung atau mendukung dan ikut turun aksi #BelaQuran pada 4 November 2016 kemarin.

Sebelum aksi, ketika aksi, dan sesudah aksi tersebut; sungguh tampak perbedaan antara orang munafik dengan orang mukmin. Kaum munafik senantiasa mencela para massa aksi, mencari-cari kesalahan, bahkan tak segan untuk memfitnah.

Hal ini lumayan tampak jelas di social media, khususnya facebook.

Karena hal ini, jadinya beberapa orang lumayan masif men-remove/unfriend dan/atau memblokir teman-teman di friend list-nya yang berbeda pendapat dengannya.

Nah, bagaimana kita menyikapi hal tersebut?

Kalau saya pribadi, saya tak ujug-ujug men-remove atau meng-unfriend seseorang, meskipun dia berbeda pendapat dengan saya. Bahkan walau dia munafik.

Kenapa? Karena justru itu ladang dakwah kita. Semoga saja, postingan-postingan saya terjangkau oleh mereka, kemudian mereka mencoba memahami, dan hingga akhirnya bertaubat dan berubah. Yah, semoga saja.

Namun tentunya ada ketentuan-ketentuan tertentu pula. 'Hukum asalnya', mereka yang munafik tersebut tidak akan saya remove atau blokir. Tapi, bisa saja saya remove atau blokir, kalau mereka mengacau. Misalnya:
  • Banyak, nyaris semua atau bahkan semua postingan di profil saya yang ia sanggah. Apalagi kalau sampai ia report. Tentu ini akan menganggu audiens saya yang lainnya.
  • Sanggahannya nggak argumentatif. Hanya berisi celaan dan guyonan saja.
  • Nggak jelas identitasnya. Namanya aneh, foto profilnya aneh-aneh. Pokoknya info profilnya nggak jelas.
  • Dia bukan orang yang bertanya, melainkan 'mempertanyakan'. Pun dia penganut ide liberalisme. Dan yang paling bikin saya males itu kalau dia klaimnya anak Pesantren, Sekolah Islam, Mahasiswa Kampus Islam. Padahal orang munafik akut seperti ini bukannya tidak paham yang notabene mungkin bisa berubah bila dipahamkan, melainkan orang yang sudah tahu mana yang benar dan mana yang salah tapi jelas-jelas memilih yang salah. Nah, sudah begitu, malah mengacau di banyak postingan-postingan saya lagi. -_-
Yang kriterianya seperti itulah, yang akan saya remove ataupun blokir.

"Terus, kalau misalnya malah kita yang diblokir/di-remove duluan oleh orang, gimana?" Yowes biarin aja. Yang penting di dunia nyata silaturahmi tetep jalan aja, asal memang statusnya masih layak diajak silaturahmi.

Nah, kalau menurut pendapat saya pribadi, paling tidak saat ini begitulah SOP unfriend dan blokir orang munafik di friend list saya. Silahkan bagi Anda yang setuju, boleh Anda adopsi pula. Atau mungkin bila Anda punya pendapat lain, boleh Anda paparkan pula.

Wallahua'lam...

Sumber ilustrasi gambar: Pixabay.com

My Instagram